KALI INI AKAN MEMBAHAS MASALAH SAFETY RIDING
SAAT TOURING BRO AND SIST..
Touring menggunakan sepeda motor secara bersama-sama merupakan salah satu kegiatan para bikers. Kegiatan berkendara menuju tempat yang jauh.
Untuk lebih menyatukan komando, maka perlu digunakan aturan atau tata
tertib dalam berkendara berjamaah atau touring konvoi. Penggunaan aturan
baik itu kode-kode serta tata cara dalam berkonvoi perlu dipahami oleh
para bikers. Agar perjalanan dapat berjalan lancar dan tiba dengan
selamat.
BENTUK BARISAN SAAT TOURING
Isyarat Formasi Parade
kode tangan:
01- Lengan ditekuk ke samping bawah, telapak tangan menghadap belakang, artinya BERHENTI (STOP).
02 – Lengan dan jari telunjuk diperpanjang lurus ke atas, artinya BENTUK SATU BARISAN
03 – Tangan membuka dan menutup dengan jari dan ibu jari lurus, artinya NYALAKAN LAMPU
04 – Lengan lurus ke samping bawah, telapak menghadap ke bawah, gerakan mengayun ke bawah artinya PERLAMBAT JALAN.
05 – Lengan dengan jari telunjuk dan tengah diperpanjang lurus ke atas, artinya BENTUK DUA BARISAN.
06 – Jari telunjuk menunjuk arah tangki sepeda motor, artinya ISI BBM
07 – Lengan lurus mengayun ke atas, telapak tangan menghadap ke atas, artinya PERCEPAT JALAN.
08 – Pada sebelah kanan, kaki kanan lurus ke bawah, pada sebelah kiri, tangan kiri lurus ke bawah, artinya JALAN RAWAN BAHAYA
09 – Jari dikepalkan, ibu jari diarahkan ke mulut helm, artinya BERHENTI DAN ISTIRAHAT.
10 – Lengan lurus dengan sudut 45 o,
telapak tangan ke depan menunjuk dengan jari telunjuk, mengayun dari
belakang ke depan, dengan gerakan tangan sebatas dibawah bahu, artinya MEMEPRSILAHKAN DIBELAKANG UNTUK GANTI MEMIMPIN BARISAN atau MENYURUH DIBELAKANGNYA UNTUK PINDAH POSISI KEDEPAN.
11 – Gerakan telapak tangan menekan di atas helm dengan telapak terbuka ke bawah, artinya GANTI POSISI AGAR SEDIKIT MERUNDUK.
12 – Tangan kiri lurus ke samping 45o, tangan mengepal dan mengayun pendek naik turun, artinya MENYARANKAN BERHENTI UNTUK KENYAMANAN.
13 – Lengan lurus ke atas tepat diatas bahu, telapak tangan membuka menghadap kedepan, artinya IKUTI SAYA.
14 – Lengan lurus ke samping sebatas bahu, jari telunjuk lurus, gerakan mengayun ke depan melewati helm, artinya BERHASIL TIBA DITUJUAN.
Nah tata cara barisan seperti ini, hukumnya wajib dalam touring bermotor. Namun dalam keseharian bisa juga di implementasikan, yaitu agar menjaga jarak dengan kendaraan di depannya. Jika suatu waktu kendaraan di depan anda mengerem mendadak, anda tidak akan ikut menabrak dan tertabrak juga…
Berikut ini sedikit pengetahuan tentang Rumus dan Tata Cara Touring yang saya ambil dari fanpage Divisi Humas Mabes Polri.
Hand Code (Kode Tangan)
- Gunakan hanya tangan kiri
- Acungan jempol ke atas = konfirmasi tanda siap berangkat; atau salam brotherhood
- Satu jari = bentuk barisan konvoi menjadi satu kolom
- Dua jari = bentuk barisan konvoi menjadi dua kolom
- Lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)
- Jari mengepal = siap-siap berhenti (hanya untuk stop point)
- Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk
Foot Kode (Kode Kaki)
- Turunkan kaki kiri = menunjukan adanya lubang di sebelah kiri
- Turunkan kaki kanan = menunjukan adanya lubang di sebelah kanan
- Turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api
Horn Code (Kode Klakson)
- Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper); tanda klotur putus (hanya sweeper); tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)
- Bunyi berulang sering = permintaan emergency stop
- Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood
Aturan Dasar
- Motor dalam keadaan baik secara keseluruhan
- Mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan
- Patuhi semua standar SAFETY RIDER
- Datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point
- Masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan.
Tata Cara PemberangkatanBerlaku
untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point
(check point, emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (road
captain)
- RC memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya danemposisikan motornya sebagai RC (terdepan)
- Peserta mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh Sp (sweeper)
- RC memberikan tanda akhir siap berangkat (lihat hand code) diikuti oleh peserta yang sudah siap
- Sp memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat horn code).
Tata Cara Konvoi
- Dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 10 motor per klotur
- Tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya
- Posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak
- Atur jarak aman sesuai kecepatan
- Pastikan kecepatan tidak melebihi 60 kpj
- Tidak melanggar lampu merah
- Teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang
- Nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
- Hidupkan lampu hazard (opsional)
- Tidak menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop
- Tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara
- Tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC
- Tidak saling mendahului
- Pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar
- Usahakan selalu dan tetap tenang
- Tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan
Tata Cara di Lampu Lalu Lintas (Lalin) atau di Persimpangan
- RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari putusnya konvoi
- Tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC
- Tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus
Tata Cara Konvoi Terputus
- Sp memberikan pesan horn code (kode klakson)
- RC mengurangi kecepatan
- Setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp
- mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 kpj
- Setelah semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code
Tata Cara Menghalau Penyusup
- Maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan
- Berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup
- Sp berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik
Tata Cara Peserta Mengalami Masalah
- Peserta berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan
- RC memberhentikan konvoi
- Sp advice RC bila tidak mengetahui
- Sp atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut
- Tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun
- Tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur
Bila terjadi kecelakaan minor injured :
- Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti
- Korban dirawat sementara
- Bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu
Bila terjadi kecelakaan major injured :
- Parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)
- Semua peserta mengamankan TKP dan atur lalin
- Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya
- Evakuasi dipimpin langsung oleh RC
- RC broadcast berita dan
- Wajib stop touring
Bila terjadi mogok :
- Klotur emergency stop
- RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta
- Antar dan kawal motor ke bengkel terdekat.
Rc rcmotor ya :) piss bravo buat YVCI KLaten.
ReplyDelete